Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

PEKALONGAN: MENGELOLA WARISAN DUNIA

Kota Batik di Pekalongan, Bukan Jogja Bukan Solo, Gadis Cantik Jadi Pujaan, Jangan Bejat Jangan Bodo.. . S epenggal lirik lagu dari grup band ternama Slank menjadi satu penanda, Kota Pekalongan layak masuk sebagai kota kreatif di dunia. Ini awal mula, saat kota berdaya cipta di nusantara lainnya perlu bersiap diri. Tepat pada 1 Desember 2014, kota di wilayah pantai utara Jawa ini secara resmi dinobatkan oleh lembaga PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO) sebagai salah satu kota kreatif dunia, bersama dengan 27 kota lainnya. Lima kota lain yang masuk dalam kategori sama yakni Jacmel (Haiti), Jingdezhen (China), Nassau (Bahamas), dan Suzhou (China). Kini, wilayah berjuluk Kota Batik itu menggenapi Jaringan Kota Kreatif Dunia versi UNESCO yang beranggotakan 69 daerah. Pekalongan masuk dalam kategori kreatif Crafts & Art Folks, kota pertama di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara yang menjadi anggota jejaring tersebut. Kota Pekalongan dan jejaring kota kreatif dunia sanga