Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Sertifikasi Tanah, Biaya Mahal dan Waktu Tak Tentu Masih Jadi Kendala

P ersatuan perusahaan Realestate Indonesia (REI) baru saja mengakhiri musyawarah nasional (Munas) ke-14. Sejumlah agenda penting terkait dengan peningkatan kuantitas dan kualitas sektor real estate di Indonesia pun dicetuskan. Satu di antaranya adalah beban tugas untuk menemukan solusi bagi hambatan administratif di bidang pertanahan yang seringkali dianggap menjadi biang keladi molornya proses serah terima unit properti. Dalam Munas yang berlangsung selama tiga hari di Ibukota Jakarta tersebut, mayoritas dari sekitar 3000 anggota REI mengeluhkan permasalahan tersebut. Dua hal yang menjadi kendala utama, yakni mahalnya biaya dan tidak tentunya jangka waktu pengurusan sertifikat tanah. "Biaya perijinan dan sertifikat tanah kami rasakan masih menjadi beban biaya tinggi tanpa adanya kejelasan biaya dan waktu penyelesaiannya," kata Mantan Ketua Umum DPP REI Setyo Maharso (2010- 2013 ) dalam sambutan pembukaan musyawarah nasional (Munas) REI ke-14 di Jakarta, baru-baru

Eddy Hussy: 3S dan Fokus Pada MBR

M usyawarah Nasional Persatuan Perusahaan Realestate Indonesia (REI) ke-14 telah berlangsung selama tiga hari di Jakarta. Di samping mengevaluasi dan menentukan arah kebijakan asosiasi, perhelatan tersebut juga menjadi ajang penentuan sosok Ketua Umum DPP REI untuk periode  2013 -2016. Memasuki masa puncak Munas, Eddy Hussy akhirnya tampil meraih tampuk kepeminpinan REI dengan perolehan suara mencapai 87 dari 175 suara yang diperebutkan. Perolehan tersebut meninggalakan calon lainnya Teguh Kinarto, Wakil Ketua REI periode 2010- 2013 , yang hanya memeroleh 83 suara. Untuk itu, dalam masa kepemimpinannya ke depan mantan Sekretaris Jenderal DPP REI 2010- 2013  ini pun menawarkan program 3S, yakni ‘Solusi, Sosialisasi, dan Solidaritas’. Dengan tujuan utama untuk mengembangkan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dia berjanji akan membawa REI ke arah yang labih baik. Berikut ini kutipan wawancara dengan Eddy Hussy setelah terpilih sebagai Ketua Umum DPP REI  2013

Ciputra: Pengembang Mesti Siapkan Inovasi Hadapi Perlambatan

P engembang properti ditantang untuk menghadirkan berbagai inovasi dalam menghadapi  pasar properti 2014 yang diprediksi melambat jika dibandingkan periode emasnya dalam tiga tahun terakhir. Pengusaha properti kawakan, dan juga pendiri Grup Ciputra, Ir. Ciputra mengatakan pihaknya tengah mencari inovasi terbaru untuk mengatasi keadaan tersebut. Dia menjelaskan ketika menghadapi krisis ekonomi pada 1997 pihaknya berhasil menemukan model pengembangan inovatif sehingga grup usahanya dapat melewati masa tersebut. Untuk itu, dia mengungkapkan pihaknya akan mencari model pengembangan yang berbeda untuk menghadapi masa krisis saat ini. “Keadaan ini bisa berlangsung 6 bulan, bisa juga hingga 3 tahun. Nah sekarang bagaimana kita menciptakan model baru untuk menghadapi krisis ini, sebab krisis sekarang berbeda dengan krisis yang lalu. Entah memperbanyak ekspansi, menambah  landbank  atau berhemat dulu,” katanya dalam kata sambutan  founders day  Grup Ciputra, Kamis (21/11).